Itu merupakan realisasi dari penandatanganan kerja sama pengembangan human capital Garuda dengan General Electric (GE).
"Untuk mengantisipasi peningkatan pasar di industri penerbangan yang cukup pesat, maka Garuda Indonesia telah mengimplementasi program quantum leap 2015, dimana Garuda akan mengoperasikan sebanyak 154 pesawat pada tahun 2015 termasuk 25 A3t30-200 dan 80 B737-800NG," ungkap Direktir Utama Garuda, Emirsyah Satar seperti yang dikutip dari keterangan persnya di Jakarta Jumat (16/12/2011).
Emir menyatakan, jika penggunaan kedua flight simulator generasi paling mutakhir (Kelas D) tersebut akan semakin melengkapi fasilitas dan infrastruktur Garuda training center dalam mendukung upaya Garuda dalam mencetak pilot baru yang handal. Selain itu, kedua flight simulators ini akan semakin meningkatkan kualitas safety perusahaan, menurunkan biaya pelatihan pilot hingga sekitar 50 persen.
Flight simulator yang diresmikan tersebut merupakan airbus A330-200 dan Boeing 737-800 NG menyesuaikan dengan program penambahan armada garuda ke depan, di mana sebagian besar armada Garuda merupakan pesawat jenis airbus A330 series dan Boeing 737-800 NG.
"Kedua flight simulator tersebut dibeli dari CAE, perusahaan internasional yg berkedudukan di Montreal - Canada, yang bergerak di bidang pembuatan peralatan pelatihan penerbangan sipil maupun militer berbasis teknologi. Kedua, flight simulators tersebut merupakan jenis terbaru dari produk-produk CAE yang menggunakan system electric motion, menggantikan era hydraulic motion, sehingga efisiensi penggunaan listrik dapat ditekan hingga 40 persen," katanya.
"Saat ini Garuda memiliki sekitar 1.000 pilot yang sebagian besar merupakan pilot A 330 series dan boeing 73t7-800 NG. Dengan pengembangan armada yang dilaksanakan, dan untuk memenuhi kebutuhan pilot hingga tahun 2015 mendatang, Garuda akan merekrut sebanyak sekitar 400 pilot lagi," tandasnya.
Sehingga, dengan Dengan penggunaan flight simulators ini, Garuda Indonesia dapat secara leluasa melakukan simulator training, tanpa harus tergantung dgn pihak luar dan hal tersebut dapat meningkatkan ketepatan waktu pelatihan pilot dengan lebih baik. Sebelumnya, simulator training untuk pilot airbus A330 series dilakukan di Kuala Lumpur, Hongkong, dan Bangkok, sementara untuk simulator training boeing 737-800 NG dilakukan di Singapura, Hongkong, Seoul dan Brisbane.
Informasi saja, dalam Peresmian kedua simulator tersebut dihadiri oleh oleh Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susanto, Dirjen Perhubungan udara Herry Bhakti S Gumay. Serta dihadiri pula oleh duta besar canada HE Mackenzie Clungston serta perwakilan dari duta besar Amerika Serikat (AS) dan Perancis. (nia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar