Assalamualaikum.
ada ulasan sedikit tentang Ilmuwan MATEMATIKA yang super Hebat, namun lebih dikenal sebagai Tokoh Fisika. mau tau, ayo kita membacanya.
Kita mengenal Archimedes sebagai tokoh fisika dengan hukum Archimedes-nya. Konon Archimedes menemukan teori tersebut ketika ia mandi di bak. Seketika Archimedes berteriak gembira, “Eureka…eureka…eureka…”. Tidak sadar bahwa dirinya masih dalam keadaan telanjang.
Lebih fantastis lagi bahwa Archimedes merupakan Ilmuwan Matematika yang hebat dengan menemukan bilangan pi yang akurat. Bilangan pi merupakan perbandingan luas lingkaran dengan r^2 atau perbandingan keliling lingkaran dengan diameternya.
Yang menarik adalah pendekatan Archimedes dalam meghitung luas atau keliling lingkaran. Ia menggunakan potongan-potongan kecil poligon luar dan dalam. Ratusan tahun kemudian metode ini hanya dianggap biasa saja sampai jaman Renaisans. Di tangan Isaac Newton dan – secara terpisah – Leibniz metode tersebut menjadi landasan dasar kalkulus.
Bilangan pi hampir selalu terlibat dalam menghitung lingkaran. Karena pi adalah perbandingan keliling dan diameter maka wajar bila para ilmuwan mengira bahwa pi adalah bilangan rasional. Sampai pada abad ke-9 Masehi, Muhammad Ibnu Musa Aljabar Alkhawaritzmi, raksasa matematika dari timur tengah, menyatakan bahwa pi adalah irasional.
Sebagai bilangan irasional tentu saja pi tidak akan pernah dapat dinyatakan sebagai perbandingan dua bilangan bulat. Bilangan pi semakin misterius.
Abad ke-19 menambah misteriusnya bilangan pi. Bilangan pi adalah bilangan irasional yang spesial. Yaitu bilangan irasional yang transenden.Yakni pi bukan solusi dari polinom apa pun yang koefisiennya bilangan rasional. Dengan kata lain, pi tidak dapat dinyatakan secara aljabar. Lindenmann, matematikawan Jerman, berhasil membuktikan pi sebagai bilangan transenden.
Mari kembali ke masa lalu, ke jaman Archimedes. Archimedes menghitung luas lingkaran dengan menghitung poligon dalam dan poligon luar. Tentu kita tahu luas lingkaran di antara dua poligon tersebut.
Poligon dalam < Lingkaran < Poligon luar
Poligon paling mudah kita hitung adalah segi empat atau persegi. Bayangkan sebuah lingkaran dengan jari-jari r = 1.
Poligon luar berupa persegi dengan sisi 2r. Maka luas poligon adalah 2 x 2 = 4.
Poligon dalam berupa persegi dengan diagonal 2r. Maka sisi = 2r/(akar 2) dan
luas = 2/(akar2) x 2/(akar2) = 4/2 = 2
Jadi
2 < luas lingkaran < 4
Tentu kita sudah tahu bahwa luas lingkaran adalah pi.
Bagaimana bila kita mengambil poligon adalah segi 6 beraturan?
Poligon luar terdiri dari 6 segitiga besar sama kaki dengan sudut puncak 60 derajat.
Maka
tinggi = t = 1
alas = a = 2.tan 30 = 2/(akar3)
Luas = 1/2 a.t = 1/2. 1. 2/(akar3) = 1/(akar3)
Luas poligon = 6 x 1/(akar3) = 6/(akar3)
= akar (36/3)
= akar 12 (Sekitar 3,46. Selesai).
Luas poligon dalam?
Poligon dalam terdiri dari 6 segitiga sama kaki kecil yang puncaknya 60 derajat dan panjang kaki 1.
Maka luas segitiga adalah,
luas = 1/2 a.b sinC
= 1/2 1.1 sin 60
= 1/2 x 1/2 akar3
= 1/4 akar3
Luas poligon dalam
= 6 x 1/4 akar3
= 3/2 akar3
= akar (27/4) = (sekitar 2,6)
Jadi dapat kita tulis
akar (27/4) < luas lingkaran < akar (12)
2,6 < luas lingkaran < 3,46
Archimedes melanjutkan perhitungan sampai poligon segi 96 dan mendapatkan luas lingkaran = pi, yaitu:
223/71 < pi < 22/7
Sampai sekarang kita masih memakai bilangan pi yang dihitung Archimedes dua ribu tahun yang lalu yaitu pi = 22/7.
Melanjutkan langkah Archimedes, Paman APIQ telah menyarankan pendekatan menghitung luas lingkaran dengan menghitung sektor lingkaran.
Dengan meminjam Teorema Apit dalam kalkulus, Paman APIQ telah menunjukkan bahwa luas sektor lingkaran = luas segitiga.
L = 1/2 a.t = 1/2 a.r = 1/2 (s.r)r
a = alas = busur
t = r = jari-jari
s = sudut sektor
Dengan pendekatan segitiga di atas, kita dapat menunda keterlibatan bilangan irasional transenden pi dalam banyak kasus sektor lingkaran.
Misal diketahui sektor lingkaran yang berjari-jari 14 cm dan panjang busur 7 cm. Tentukan luas sektor lingkaran tersebut!
Pembahasan:
L = 1/2 a. t
= 1/2 x 7.14
= 49 cm persegi
Sesuai harapan kita, kita tidak melibatkan bilangan irasional transenden pi. Tentu hal ini akan memudahkan kita mengenalkan konsep lingkaran kepada para siswa-siswa kita.
Nah, sebagai calon guru ataupun untuk menambah wawasan ulasan singkat ini sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui Ilmuwan Matematika dan memahami Konsep yang ditemukannya.
Semoga Bermanfaat.
Salam Hangat Penulis.
Wahyu Wibowo
Selasa, 20 Desember 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri Populer
- Penjumlahan Bilangan Deret dan Gauss
- Aktualisasi akhlak dalam kehidupan
- PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME
- Makan Coklat Dapat Meningkatkan Kecerdasan Matematika
- Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
- Asal Usul Penjumlahan & Pengurangan
- Dunia Pemuda Pecahkan Misteri Matematika 350 Tahun
- Pendaftaran Untuk Melanjutkan di Perguruan Tinggi Negeri dan Kedinasan
- Alhazen Timur Tengah
- Kitab Aljabar
2 komentar:
low orang cinta matematika ,kondisi apapun bisa menemukan rumus-rumus matematika ya...luar bisa
So..sudah cintakah dirimu @renita, pada MATEMATIKA? apa yang sudah kau berikan untuk MATEMATIKA???
Heeee...
Posting Komentar